Kamis, 22 November 2007

Gaptek

a

Ini Tulisan Peratama ku, entah sekian tahun yang akan datang aku mungkin tertawa sendiri melihat ini. Tadi saya nonton TV, ada live pertandingan sepak bola Arema melawan Persiwa Wamena. Posisi 1-1. Tidak berubah kedudukan sampai sekitar 10 menit menjelang akhir babak kedua. Seorang pemain asing, saya lupa namany, keliahatannya dari Amerika Latin, begitu masuk menggantikan pemain Arema asal Jawa. Betapa heboh, pemain itu baru pertama kali merumput di Inonesia, baru pertama menyenyuh bola, langsung gol. Vini Vidi Vici kata si Penyiar. begitulah saya saat ini dengan blogspot ini.

Rasanya senang sekali saya bertemu adik alumni saya. Namanya Arif, asal Ponorogo. Dia baru sebulan tiba di Batam, saya baru 4 hari tiba di Batam. Arif bekerja di Lab IT yang juga bisa menjadi Warnet milik Hang Tuah.

Hang Tuah adalah Sebuah perguruan yang memiliki TK SD SMP SMA, yang didirikan oleh Bapak Angkat Saya Imbalo Iman Sakti ( Lihat di http://Imbalo.wordpress.com ) Usaha lain adalah Mini Market, Toko Bangunan, Klinik, Travel Agency, Ticketting, Percetakan, Warnet, Pujasera, dan masih banyak lagi.

Saya dua tahun lalu meninggalkan Batam untuk kembali ke kota kelahiran saya Kalabahi, Kabupaten Alor, NTT. Begitu asingnya nama daerahku itu.

Tapi hari ini saya di Batam dalam rangka Nostalgia dengan semua yang dekat denganku di Batam. Ternyata usaha Pak Imbalo Iman Sakti sangat pesat. Selain Yayasan Pendidikan, Yayasan Lembaga Konsumen Muslim Batam (YLKMB) yang mana saya adalah Wakil Ketua dari Pak Imbalo, dan Adikku Aries Kurniawan, SE., M.Hum ( http://Ariesaja.wordpress.com ) sebagai Sekretaris maju pesat. Sudah beberapa negara mereka kunungi, terakhir mereka diterima secara resmi di berbagai kota di Thailand, Myanmar, dan selanjutnya mereka menciptakan program Tebar Kurban untuk Muslim Myanmar. Yakni mengajak kaum muslim Indonesia yang mampu untuk berkurban di Myanmar yang sangat terindas oleh regime di sana.

Arif (bukan Aries) yang jebolan Politeknik Brawijaya Malang, dan saya Alumnus FIA Universitas Brawijaya Malang tahun 1995 pun langsung akrab, dan saya biasanya dalam berkenalan menciptakan sesuatu yang kira-kira tidak akan terlupakan meski nantinya berpisah lama. Timbul keinginan untuk mengajarkan cara membuat blog dan langsung saya membuat blog.

Untuk generasi seperti saya, harus diajarkan segala sesuatu yang berbau komputer. Saya masuk kampus 1990 dan baru mengenal komputer di sebuah desa, rumah teman kuliah saya. Saya sering bertemu teman seangkatan misalnya dari universitas di Riau atau Medan, yang mengaku belum mengenal komputer saat saya sudah mahir mengetik.

Alhasil betapa sebangnya bisa bermain game tetris dan battle city dari komputer saat itu. Sedangkan skripsi saya sampai Bab III masih menggunakan CW (chi-writer) baru pada Bab IV saya memakai WS 6.0. Jadi wajarlah menjadi blogger harus dibimbing sama halnya ketika mulai menggunakan e-mail.

Saya baru mengenal komputer saat masuk kepada mata kuliah Komputer Akutansi. Masuk ke Lab Komputer FIA Unibraw, Pak Suhadak yang Alumnus S2 Australia baru mulai mengajarkan D'base, Lotus, Komputer Akuntansi. Komputernya saya lupa kelasnya, yang jelas memakai disket besar yang seperti klise itu.

Disket floppy saya baru jumpa setelah ujian skripsi. Malah saya begitu bingung ketika selesai kuliah, ikut teman ke Jakarta dan mau melayangkan lamaran. Saya pergi ke rumah tetangga saya di Alor yang sudah bekerja di Jakarta yang adiknya masih kuliah di Tekhnik UI. Arif juga namanya. Betapa bingung ketika disuruh menghidupkan komputer lalu ada mouse. Saya bingung dengan mouse saat itu, 1995.

Wajar ketika beberapa tahun lalu muncul istilah Gaptek atau gagap teknologi. Maka saya juga termasuk kategori itu.

Setelah ini barulah saya bisa dikatakan pernah menggunakan blog. Read More...